https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/issue/feedEDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran 2024-11-30T21:14:44+07:00Randi Pratama Murtikusuma, M.Pdrandi.popo@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran | Terakreditasi Sinta 5 </strong>diterbitkan 4 kali setahun (Februari, Mei, Agustus dan November) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hamzanwadi, MKKS SMP Negeri Kab. Lombok Timur dan <em>Education Training Centre </em>UNESA. Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pedidikan dan pengajaran.<br /><strong>e-ISSN : </strong><strong>2775-2593 </strong><strong>| </strong><strong>p-ISSN :</strong> <strong>2775-2585</strong></p>https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3406PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TEKS BIOGRAFI PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMK PUI GEGESIK 2024-11-02T08:55:40+07:00ADE HASANUDINcitracf2000@gmail.comADE APRIANTOcitracf2000@gmail.comCITRA WATIcitracf2000@gmail.com<p>This study is entitled the application of the jigsaw type cooperative model in learning to analyze biographical texts for class X students of SMK PUI Gegesik. This study was motivated by the low learning outcomes of students in biographical text material. This study aims to determine the use of the jigsaw type cooperative model on the learning outcomes of analyzing biographical texts for class X students of SMK PUI Gegesik in the 2022/2023 academic year. Thus, the hypothesis of this study is: the effectiveness of using the jigsaw type cooperative model in learning to analyze biographical texts in class X SMK PUI Gegesik. This study is a type of True Experimental Design research. The research design used is the pretest-posttest control group design, with a research sample consisting of two classes, namely class X DKV 3 as the control class with 25 students and class X DKV 2 as the experimental class with 25 students. This study uses test data collection, observation and documentation. All of these data are materials to determine the effectiveness of using the jigsaw type cooperative model. Based on the data that has been analyzed, it shows that the average value of the learning outcomes of the control class X DKV 3 using the Conventional method is 71.4 while the average value of the learning outcomes of the experimental class X DKV 2 using the jigsaw cooperative model is 86.4. Then the calculated t = 5.838 and t table = 2.000 are obtained, thus the calculated t> t table, namely 5.838> 2.000. thus meaning Ho is rejected and Ha is accepted. This shows the effectiveness of the use of the jigsaw cooperative model in learning to analyze biographical texts for class X students of SMK PUI Gegesik.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini berjudul penerapan model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran menganalisis teks biografi pada peserta didik kelas X SMK PUI Gegesik. penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi teks biografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil pembelajaran menganalisis teks biografi pada peserta didik kelas X SMK PUI Gegesik tahun pelajaran 2022/2023. Dengan demikian hipotesis dari penelitian ini adalah: adanya efektifitas penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran menganalisis teks biografi pada kelas X SMK PUI Gegesik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian True Eksperimental Design. Desain peneliti an yang digunakan adalah pretest-postest control group design, dengan sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas X DKV 3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 25 peserta didik dan kelas X DKV 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 25 peserta didik. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data tes, observasi dan dokumentasi. Semua data tersebut bahan untuk mengetahui efektifitas penggunaan model kooperatif tipe jigsaw. Berdasarkan data yang telah dianalisis, menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol X DKV 3 menggunakan metode Konvensional adalah 71,4 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen X DKV 2 menggunakan model kooperatif tipe jigsaw adalah 86,4. Maka didapat t hitung = 5,838 dan t tabel = 2,000, dengan demikian t hitung > t tabel yaitu 5,838 > 2,000. dengan demikian berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan adanya efektifitas penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran menganalisis teks biografi pada peserta didik kelas X SMK PUI Gegesik.</p>2024-11-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3404EKSPLORASI CIRI KHAS DAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (2-6 TAHUN): IMPLIKASI FISIK, KOGNITIF, DAN SOSIO-EMOSI DALAM PENDIDIKAN DAN PENGASUHAN2024-11-02T08:57:09+07:00RAHMAD MAULANArahmadmaulana.2024@student.uny.ac.idEVA IMANIA ELIASAEva_imania@uny.ac.id<p>Early childhood development (ages 2-6) is a crucial phase characterized by significant changes in physical, cognitive, and socio-emotional aspects, which require special attention in education and caregiving. This study aims to explore the distinctive features and developmental tasks of early childhood, as well as their implications for education and caregiving. The method used is a Systematic Literature Review (SLR), which follows several key steps: identifying relevant literature, selecting studies based on inclusion-exclusion criteria, analyzing data from previous research, and synthesizing findings to reach comprehensive conclusions. The results indicate that early childhood is marked by rapid development in gross and fine motor skills, cognitive abilities such as problem-solving, and socio-emotional capacities including empathy and social interaction. The conclusion of this study is that optimal education and caregiving must consider the specific needs of physical, cognitive, and socio-emotional development in early childhood. The study recommends further research on the relationship between physical, cognitive, and socio-emotional stimulation and optimal child development outcomes.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Perkembangan anak usia dini (2-6 tahun) merupakan fase penting yang ditandai dengan perubahan signifikan pada aspek fisik, kognitif, dan sosio-emosi, yang memerlukan perhatian khusus dalam pendidikan dan pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi ciri khas serta tugas perkembangan anak usia dini, serta implikasinya terhadap pendidikan dan pengasuhan. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan beberapa langkah utama, yakni identifikasi literatur relevan, seleksi studi berdasarkan kriteria inklusi-eksklusi, analisis data dari hasil penelitian terdahulu, dan sintesis temuan untuk memperoleh kesimpulan komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia dini mengalami perkembangan pesat dalam keterampilan motorik kasar dan halus, perkembangan kognitif seperti pemecahan masalah, serta kemampuan sosio-emosional termasuk empati dan interaksi sosial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendidikan dan pengasuhan yang optimal harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik perkembangan fisik, kognitif, dan sosio-emosi anak usia dini. Penelitian ini merekomendasikan perlu adanya penelitian ebih lanjut tentang hubungan antara stimulasi fisik, kognitif, dan sosio-emosi dengan hasil perkembangan anak yang optimal.</p>2024-11-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3477PENGARUH PENGGUNAAN METODE MNEMONIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL- QUR’ AN PADA MATA PELAJARAN AL QUR’AN DAN HADITS PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTS AS SYIFA JATI AGUNG2024-11-16T09:06:20+07:00RUDY IRAWANrudyirawan1@radenintan.ac.idRUSWANTO RUSWANTOrudyirawan@radenintan.ac.id<p>This study aims to determine the effect of using mnemonic methods in improving the ability to memorize the Qur'an in the subject of the Qur'an and Hadith of class VIII students at Mts As Syifa Jati Agung. This study involved 38 students who were divided into two groups: the experimental class and the control class, each consisting of 19 students. The sampling technique used was Purposive Sampling. The test instrument used in this study has been validated and tested on class IX students before being given to class VIII respondents. The results showed a significant increase in the posttest scores of students in the experimental class compared to the control class. Data analysis using IBM SPSS Statistics version 23 with a t-test for independent samples showed a Significance value <0.05 (5%) at equal variances assumed, which indicates that the research data is homogeneous. A value of 0.000 <0.05 confirms that the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (H1) is accepted. Thus, this study concludes that the use of the Mnemonic Method has a significant influence on improving the ability to memorize the Qur'an in learning the Qur'an and Hadith of class VIII students at MTS Assyifa Jati Agung. The Mnemonic Method is proven to be more effective than conventional methods in helping students memorize the verses of the Qur'an. This finding provides an important contribution in the field of Islamic religious education, offering a new approach that can be integrated to improve the skills of memorizing the Qur'an among students.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh penggunaan metode mnemonik dalam meningkatkan kemampuan menghafal al- qur’ an pada mata pelajaran al qur’an dan hadits peserta didik kelas VIII di Mts As Syifa Jati Agung. Penelitian ini melibatkan 38 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok: kelas eksperimen dan kelas kontrol, masing-masing terdiri dari 19 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi dan diuji coba kepada siswa kelas IX sebelum diberikan kepada responden kelas VIII. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada nilai posttest siswa di kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistics versi 23 dengan uji-t untuk sampel independen menunjukkan nilai Signifikansi < 0,05 (5%) pada equal variances assumed, yang menandakan bahwa data penelitian tersebut homogen. Nilai 0,000 < 0,05 menegaskan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Metode Mnemonic memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan menghafal Al-Qur'an pada pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits peserta didik kelas VIII di MTS Assyifa Jati Agung. Metode Mnemonic terbukti lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam membantu siswa menghafal ayat-ayat Al-Qur'an. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam bidang pendidikan agama Islam, menawarkan pendekatan baru yang dapat diintegrasikan untuk meningkatkan keterampilan menghafal Al-Qur'an di kalangan peserta didik.</p>2024-11-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3479IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS 2024-11-16T09:04:08+07:00INA MACHLA ASAFILA232040120291@student.uin-suka.ac.idMUH. WASITH ACHADIwasith.achadi@uin-suka.ac.id<p>This study examines the implementation of the independent curriculum, obstacles in the implementation of the independent curriculum, the development of objectives, materials, methods and evaluation components at SMAN 1 Banguntapan. This research method using qualitative-descriptive with a case study design allows researchers to explore the development of PAI curriculum and materials on the Independent Curriculum in the context of this educational institution. The data sources used are 2, namely primary data sources including PAI teachers of SMAN 1 Banguntapan and secondary data sources, namely various literatures related to curriculum development theory and PAI materials in the independent curriculum. The data collection techniques are interviews, observation and documentation. Based on the findings, the implementation of the independent curriculum in PAI subjects at SMAN 1 Banguntapan includes several steps, namely the student-based learning approach, emphasis on strengthening character, contextual learning, use of authentic assessment, religious and extracurricular activities, and freedom and flexibility in learning. In the implementation of the independent curriculum in PAI, there are obstacles, one of which is in terms of material that teachers do not really understand. Differentiated learning at SMAN 1 Banguntapan prioritizes understanding the diversity of students' abilities and interests. By using various methods and strategies, whether it is a task that is assigned to the students.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini mengkaji mengenai implementasi kurikulum merdeka, hambatan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, pengembangan komponen tujuan, materi, metode dan evaluasi di SMAN 1 Banguntapan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif-deskriptif dengan desain studi kasus memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi pengembangan kurikulum dan materi PAI pada Kurikulum Merdeka dalam konteks Lembaga pendidikan ini. Sumber data yang digunakan ada 2 yakni sumber data primer meliputi guru PAI SMAN 1 Banguntapan dan untuk sumber data sekunder yaitu berbagai literatur yang berkaitan dengan teori pengembangan kurikulum dan materi PAI dalam kurikulum merdeka. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dengan metode analisis tematik Berdasarkan hasil temuan menunjukkan bahwa Implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran PAI di SMAN 1 Banguntapan meliputi beberapa langkah yakni Pendekatan pembelajaran berbasis siswa, Penekanan pada penguatan karakter, Pembelajaran Kontekstual, Penggunaan Penilaian Otentik, Kegiatan Religi dan Ekstrakulikuler, serta Kebebasan dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Dalam implementasi kurikulum merdeka pada PAI terdapat hambatan salah satunya yaitu Dari segi materi yang guru belum begitu memahami. Pembelajaran berdeferensiasi di SMAN 1 Banguntapan mengedepankan pemahaman terhadap keragaman kemampuan dan minat siswa. Dengan menggunakan berbagai metode dan strategi, baik itu tugas yang disesuaikan. komponen tujuan pembelajaran (TP) intinya yaitu tujuan pembelajaran harus disinkronkan terhadap materi atau dengan kondisi dari peserta didik. Guru memberikan nilai dilihat dari penerapan akhlaknya. Penerapan metode pada pengajaran materi PAI di SMAN 1 Banguntapan yaitu guru menggunakan metode pengejaran berbasis digital. Pengembangankomponen evaluasi kurikulum merdeka n yaitu dengan adanya refleksi yang dilakukan setiap selesai pembelajaran.</p>2024-11-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3478THE DESCRIPTIVE ANALYSIS OF STUDENTS’ READING COMPREHENSION LEVEL IN PPA IO-0130 OMASIO IN TOURISM TEXT2024-11-16T09:05:27+07:00NOVTRI YANTI TELAUMBANUAnovtrydhelau26863@gmail.comAFORE TAHIR HAREFAaforetahirharefa@gmail.comYAREDI WARUWUyarediwaruwuunias@gmail.comNURSAYANI MARU’AOmaruao.nursayani@gmail.com<p>This study focuses on a descriptive analysis of the level of reading comprehension of PPA IO-0130 Omasio students in understanding tourism texts. This study aims to explore students' abilities in understanding various aspects of tourism texts, including literal, inferential, and critical comprehension. A qualitative descriptive approach was used to collect and analyze data from essay tests and interviews involving 16 student respondents. The findings of the study revealed that the majority of students (87.5%) showed a very good level of literal comprehension, where they were able to identify and recall factual information stated explicitly in the text. In addition, 93.75% of students showed a very good level of inferential comprehension, reflecting their ability to infer and understand implicit meanings in the text. At the critical comprehension level, 93.75% of students achieved a very good score, indicating their ability to evaluate and analyze information in depth, including distinguishing between true and false information and identifying moral messages implied in the text. This study also identified several factors that affect students' reading comprehension, including limited vocabulary, inadequate mastery of grammar, and low reading interest. Many students report difficulty understanding the complex sentence structures and unfamiliar vocabulary often found in formal tourism texts. Lack of interest in reading further exacerbates these challenges, especially when students are not exposed to texts that are relevant or interesting to their daily lives or academic interests.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini berfokus pada analisis deskriptif tingkat pemahaman membaca siswa PPA IO-0130 Omasio dalam memahami teks pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa dalam memahami berbagai aspek teks pariwisata, termasuk pemahaman literal, inferensial, dan kritis. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari tes esai dan wawancara yang melibatkan 16 responden siswa. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa mayoritas siswa (87,5%) menunjukkan tingkat pemahaman literal yang sangat baik, di mana mereka dapat mengidentifikasi dan mengingat informasi faktual yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Selain itu, 93,75% siswa menunjukkan tingkat pemahaman inferensial yang sangat baik, mencerminkan kemampuan mereka untuk menyimpulkan dan memahami makna implisit dalam teks. Pada tingkat pemahaman kritis, 93,75% siswa mencapai skor sangat baik, menunjukkan kemampuan mereka untuk mengevaluasi dan menganalisis informasi secara mendalam, termasuk membedakan antara informasi benar dan salah serta mengidentifikasi pesan moral yang tersirat dalam teks. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman membaca siswa, termasuk keterbatasan kosakata, penguasaan tata bahasa yang kurang memadai, dan minat baca yang rendah. Banyak siswa melaporkan kesulitan dalam memahami struktur kalimat yang kompleks dan kosakata yang tidak familiar yang sering ditemukan dalam teks pariwisata formal. Kurangnya minat baca lebih lanjut memperburuk tantangan-tantangan ini, terutama ketika siswa tidak terpapar pada teks yang relevan atau menarik bagi kehidupan sehari-hari atau minat akademis mereka.</p>2024-11-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3450PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN PESERTA DIDIK MTs HIDAYATUL INSAN PALANGKA RAYA 2024-11-16T09:07:44+07:00SUKRON ALAMSYAHalamsyahsukron21@gmail.comMUSLIMAH MUSLIMAHmuslimah.abdulazis@iain-palangkaraya.ac.idRIO IRAWANrioirawan@iain-palangkaraya.ac.id<p>The aim of this study was prompted by issues at MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Common problems include students frequently violating disciplinary rules related to punctuality, behavior, and worship. These violations consist of arriving late, often missing congregational prayers, and some students neglecting to pray altogether, as well as non-compliance with uniform regulations and the use of inappropriate language. Consequently, this research seeks to explore the role of teachers in cultivating the disciplinary character of students at MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. This study employs a qualitative methodology, focusing on the Akidah Akhlak teacher as the subject, with informants including the school principal, the student affairs coordinator, and ten eighth-grade students. Data collection methods involved observation, interviews, and documentation. Data analysis was conducted through four stages: data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The findings indicate that the Akidah Akhlak teacher significantly contributes to shaping students' disciplinary character. This teacher serves as an educator, mentor, role model, and motivator, consistently and continuously executing their role. As a result, students at MTs Hidayatul Insan Palangka Raya exhibit discipline in terms of time management, worship practices, and adherence to regulations.</p> <p><strong>ABSTRAK<br></strong>Tujuan penelitian dilaksanakan karena adanya masalah yang muncul di MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Masalah sering terjadi ialah peserta didik kerap melanggar aturan kedisiplinan yang berhubungan dengan waktu, aturan tata tertib dan ibadah, seperti datang terlambat, shalat berjamaah kerap telat bahkan ditemui beberapa peserta didik yang tidak melaksanakan shalat, dalam berseragam tidak mematuhi peraturan yang ada dan ditemukan beberapa peserta didik yang pemakaian bahasa yang kurang tepat dan santun tidak sejalan dengan ketentuan yang berlaku. karenanya, penelitian dilaksanakan guna mengetahui peran guru dalam membentuk karakter disiplin peserta didik MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ialah guru Akidah Akhlak, dengan informannya kepala sekolah, Waka kesiswaan dan peserta didik kelas VIII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya yang berjumlah sepuluh orang. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan empat cara: pengambilan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwasanya guru Akidah Akhlak berperan penting dalam pembentukan karakter disiplin peserta didiknya. Guru Akidah Akhlak berperan sebagai pendidik, pembimbing, teladan dan motivator. Dalam melaksanakan perannya, guru Akidah Akhlak konsisten dan terus menerus. Hasil perannya tersebut, terbentuklah karakter disiplin peserta didik MTs Hidayatul Insan Palangka Raya berupa disiplin waktu, disiplin ibadah dan disiplin menegakkan aturan.</p>2024-11-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3559INCREASING THE STUDENTS’ ABILITY IN WRITING DESCRIPTIVE TEXT BY USING PICTURE STRATEGY AT THE EIGHTH GRADE OF SMP NEGERI 1 GIDO2024-11-30T21:14:44+07:00PONIRIA WARUWUwaruwuponiria1@gmail.comADIELI LAOLIlaoliadieli65@gmail.comTRISMAN HAREFAtrisman_harefa@ymail.comHIDAYATI DAELIdaelihidayati@gmail.com<p>Writing is the important skill that must be master by the students. Writing is also about the skill of a writer to communicate the information to the reader or group of readers. Writing becomes an important aspect in language learning. By writing, the students can share information and ideas in the written text. They can share to each other about what they think and feel about people, ideas, issues, and events in the written text. The students will write their assignments that may be one paragraph or several paragraphs, and they will also write the answers for tests and exams that may be a few sentences, a paragraph or two, or a complete essay in written form. The purpose of the research is to Increase the Students’ Ability in Writing Descriptive Text by Using Picture Strategy at the Eighth Grade of Smp Negeri 1 Gidowhich the total numbers of the students was 20 persons. The research was conducted by using Classroom Action Research (CAR) design. This research was applied into two cycles. Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. The instruments used by the researcher to collect the data were observation sheet, evaluation sheet and field note. In the second meeting of cycle II, the researcher obtained the improvement of students, who achieved the Minimum Competence Criterion (63). there were 2 (10%) students who got score among 85-100 classified as “Very Good”, 6 (30%) students got score among 74-84 classified as “Good”, 12 (60%) no one students who reached the “Less” and no one students who reached the “Fail ”. In Cycle II the average was 83, the highest mark was 100 and the lowest was 63. It implies that the students’ ability in write descriptive text increase in cycle II.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Menulis merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis juga merupakan keterampilan seorang penulis untuk mengkomunikasikan informasi kepada pembaca atau sekelompok pembaca. Menulis menjadi aspek penting dalam pembelajaran bahasa. Dengan menulis, siswa dapat berbagi informasi dan ide dalam teks tertulis. Mereka dapat saling berbagi tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang orang, ide, isu, dan peristiwa dalam teks tertulis. Siswa akan menulis tugas mereka yang mungkin berupa satu paragraf atau beberapa paragraf, dan mereka juga akan menulis jawaban untuk tes dan ujian yang mungkin berupa beberapa kalimat, satu atau dua paragraf, atau esai lengkap dalam bentuk tertulis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Deskriptif dengan Menggunakan Strategi Gambar di Kelas VIII Smp Negeri 1 Gido yang jumlah siswanya adalah 20 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini diterapkan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi, lembar evaluasi dan catatan lapangan. Pada pertemuan kedua siklus II, peneliti memperoleh peningkatan siswa, yang mencapai Kriteria Kompetensi Minimal (63). Ada 2 (10%) siswa yang mendapat nilai antara 85-100 yang tergolong “Sangat Baik”, 6 (30%) siswa mendapat nilai antara 74-84 yang tergolong “Baik”, 12 (60%) tidak ada siswa yang mencapai “Kurang” dan tidak ada siswa yang mencapai “Tidak Lulus”. Pada Siklus II rata-rata adalah 83, nilai tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 63. Ini menyiratkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks deskriptif meningkat pada siklus II.</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3561PENDEKATAN HUMANISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS PSIKOSOSIAL LITERASI2024-11-30T21:12:53+07:00K. KUSTYARINIkustyarinireinanda@gmail.comETTY UMAMYettyumamy2@gmail.com<p>Psychosocioliteracy-based education is a crucial aspect of the humanist approach to learning in schools, focusing on linking teaching material with students' real-life situations and sociological psychological conditions. This approach encourages students to connect their knowledge with their lives as family and society members. Learning outcomes occur naturally through student work and experience activities, rather than knowledge transfer. Psychosocial pedagogy is essential for character education, as it helps teachers improve their understanding of teaching and trace the quality of their teaching through critical reflection. Language learning should be comprehensive and integrated, involving careful selection of context and personal experience. This approach encourages students to develop reflective abilities and skills, fostering a supportive social environment and promoting a commitment to learning.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pendidikan berbasis psikososioliterasi merupakan aspek penting dari pendekatan humanis terhadap pembelajaran di sekolah, yang berfokus pada menghubungkan materi pengajaran dengan situasi kehidupan nyata siswa dan kondisi psikologis sosiologis. Pendekatan ini mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan mereka dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Hasil pembelajaran terjadi secara alami melalui kegiatan kerja dan pengalaman siswa, bukan transfer pengetahuan. Pedagogi psikososial sangat penting untuk pendidikan karakter, karena membantu guru meningkatkan pemahaman mereka tentang pengajaran dan melacak kualitas pengajaran mereka melalui refleksi kritis. Pembelajaran bahasa harus komprehensif dan terintegrasi, yang melibatkan pemilihan konteks dan pengalaman pribadi yang cermat. Pendekatan ini mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan reflektif, menumbuhkan lingkungan sosial yang mendukung, dan meningkatkan komitmen untuk belajar.</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3563IMPLEMENTASI KETERAMPILAM BERPIKIR KRITIS DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI ERA PENDIDIKAN 4.02024-11-30T21:11:18+07:00NI WAYAN SUARNIATIwayankeke@wisnuwardhan.ac.id<p>Critical thinking skills are very important in the era of education 4.0 where students must be able to analyze information, evaluate arguments, and solve complex problems that occur in everyday life amidst the rapid flow of information available on social media which can be accessed easily. Critical thinking skills can be developed in learning which begins with preparing a learning plan. Good learning planning is very important to achieve educational goals, classroom management and evaluation, but not all teachers can implement critical thinking skills in learning planning, therefore this research aims to describe teachers' understanding of critical thinking skills and their implementation in preparing learning plans. This research design was descriptive qualitative, with eight teachers as subjects and thirty learning planning documents. The data collection techniques are in-depth interviews, observations and documents with document analysis and data triangulation. The results of the research show that teachers interpret critical thinking skills as when students are able to analyze information, students ask a lot of questions, can give answers fluently, can explain the teacher's questions well, answer questions in detail, students are active in discussions, can make conclusions and evaluate friends' answers. through reasonable arguments, questioning answers and the more intelligent students are, the more critical they are. The research results also illustrate that on average only 48.75% of teachers can implement critical thinking skills in learning planning, especially in learning objectives, models/methods and assessment.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Keterampilan berpikir kritis sangat penting dalam era pendidikan 4.0 di mana peserta didik harus mampu menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan menyelesaikan masalah kompleks yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah derasnya arus informasi yang tersedia di media sosial yang dapat diakses dengan mudah. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dalam pembelajaran yang diawali dengan penyusunan rencana pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang baik sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan, pengelolaan kelas dan evaluasi, namun belum semua guru dapat mengimplementasikan keterampilan berpikir kritis dalam perencanaan pembelajaran, karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru tentang keterampilan berpikir kritis dan implementasinya dalam penyusunan perencanaan pembelajaran. Rancangan penelitian ini deskriptif kualitatif, dengan subyek delapan orang guru dan tiga puluh dokumen perencanaan pembelajaran. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumen dengan análisis dokumen dan trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memaknai keterampilan berpikir kritis adalah ketika siswa mampu menganalisis informasi, siswa banyak bertanya, dapat memberi jawaban dengan lancar, dapat menjelaskan pertanyaan guru dengan baik, menjawab soal dengan rinci, dalam diskusi siswa aktif, dapat membuat kesimpulan dan menilai jawaban teman melalui argumentasi yang masuk akal, mempertanyakan kembali jawaban dan semakin ceriwis siswa berarti siswa semakin kritis. Hasil penelitian juga menggambarkan bahwa rata-rata hanya 48,75% guru dapat mengimplementasikan keterampilan berpikir kritis dalam perencanaan pembelajaran terutama pada tujuan, model/métode dan penilaian pembelajaran.</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3564STRATEGI SEKOLAH MTS AL- FATICH TAMBAK OSOWILANGUN BENOWO SURABAYA MEMBINA AKHLAK SISWA 2024-11-30T21:09:47+07:00SAMSUL HADImamanifit191@gmail.comNELUD DARAJAATUL ALIYAHneluddarajaatul@unsuri.ac.id<p>Education is a deliberate effort to help a person grow and mature so that they can assume moral responsibility for their actions in life. Islamic education aims to instill fadhilah, good moral habits, Islamic manners, good morals so that life becomes holy, purity accompanied by honesty, and so on. It's not just about teaching children what they don't know. Education is a deliberate effort to help a person grow and mature so that they can assume moral responsibility for their actions in life. In fact, we often encounter behavior that is not in line with high moral standards. News about corruption, abortion, free sex, drug abuse, fights at school, pickpocketing, parent-child murder or vice versa, and other detrimental behavior which of course fosters despicable morals emerges from our beloved nation every day. The aim of this research is to determine the extent of the influence of the MTs AlFatich Tambak Osowilangun Surabaya school strategy on students' moral education. The sample in this study consisted of 32 class VII children with a population of 180 students. The vision and mission of the MTs Al Fatich madrasa emphasizes the idea of PAI learning in the formation of morals. MTs Al Fatich positions the implementation of education with noble morals as its main goal. At MTs Al Fatich, moral education is taught through the use of exemplary tactics, habituation, direct reprimands, rewards and punishments, as well as the use of words that are flattering and pleasing to students. Apart from providing moral material in the form of subjects, the use of PAI learning principles and methodology in forming student morals at MTs Al Fatich also occurs through internalization in the form of madrasa religious culture.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Pendidikan adalah upaya yang disengaja untuk membantu seseorang tumbuh dan menjadi dewasa sehingga mereka dapat memikul tanggung jawab secara moral atas tindakan mereka dalam hidup. Pendidikan Islam bertujuan untuk menanamkan fadhilah, kebiasaan akhlak yang baik, budi pekerti yang Islami, akhlak yang baik agar hidup menjadi suci, kesucian disertai kejujuran, dan lain-lain. Ini bukan hanya tentang mengajari anak-anak apa yang tidak mereka ketahui. Pendidikan adalah upaya yang disengaja untuk membantu seseorang tumbuh dan menjadi dewasa sehingga mereka dapat memikul tanggung jawab secara moral atas tindakan mereka dalam hidup. Kenyataannya, kita banyak menjumpai perilaku yang tidak sejalan dengan standar moral yang tinggi. Berita tentang korupsi, aborsi, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, perkelahian di sekolah, pencopetan, pembunuhan orang tua-anak atau sebaliknya, dan perilaku merugikan lainnya yang tentu saja menumbuhkan moral tercela bermunculan dari bangsa kita tercinta setiap hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh strategi sekolah MTs AlFatich Tambak Osowilangun Surabaya terhadap pendidikan moral siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 anak kelas VII yang populasinya berjumlah 180 siswa. Visi dan misi madrasah MTs Al Fatich menonjolkan gagasan pembelajaran PAI dalam pembentukan akhlak. MTs Al Fatich memposisikan penerapan pendidikan dengan akhlak mulia sebagai tujuan utamanya. Di MTs Al Fatich, pendidikan akhlak diajarkan melalui penggunaan taktik keteladanan, pembiasaan, teguran langsung, hadiah, dan hukuman, serta penggunaan kata-kata yang menyanjung dan menyenangkan bagi siswa. Selain melalui pemberian materi akhlak dalam bentuk mata pelajaran, pemanfaatan prinsip dan metodologi pembelajaran PAI dalam pembentukan akhlak siswa di MTs Al Fatich juga terjadi melalui internalisasi dalam bentuk budaya keagamaan madrasah.</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3562AN ANALYSIS OF TEACHERS’ PERSONALITY COMPETENCE IN TEACHING ENGLISH AT SMK NEGERI 1 BOTOMUZOI IN 2024/2025 2024-11-30T21:12:10+07:00RIANG LASErianglase071@gmail.comADIELI LAOLIlaoliadieli65@gmail.comHIDAYATI DAELIdaelihidayati@gmail.comKRISTOF MARTIN EFORI TELAUMBANUAkristof.telaumbanua@gmail.com<p>Teacher personality competence plays a critical role in shaping the effectiveness of the learning process. It refers to the personal qualities and characteristics that a teacher brings to the classroom, influencing how they interact with students, manage the learning environment, and serve as role models. This competence includes indicators such as honesty, exemplary conduct, a strong work ethic, high responsibility, pride in the profession, and self-confidence. Research suggests that personality competence not only affects the teacher-student relationship but also contributes to students' academic and personal development. Through observation, interviews, and documentation, this study investigates the personality competence of English teachers at SMK Negeri 1 Botomuzoi. The findings reveal that while the teachers demonstrate several positive traits, there are areas where improvements are needed, particularly in self-discipline, responsibility, and demonstrating pride in the teaching profession. The study underscores the need for continuous professional development to enhance teachers' personality competence, which in turn can positively impact the overall educational experience for students.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Kompetensi kepribadian guru memegang peranan penting dalam membentuk efektivitas proses pembelajaran. Kompetensi ini mengacu pada kualitas dan karakteristik pribadi yang dibawa guru ke kelas, yang memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan siswa, mengelola lingkungan belajar, dan menjadi panutan. Kompetensi ini mencakup indikator seperti kejujuran, perilaku teladan, etos kerja yang kuat, tanggung jawab yang tinggi, kebanggaan terhadap profesi, dan kepercayaan diri. Penelitian menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian tidak hanya memengaruhi hubungan guru-siswa tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan akademik dan pribadi siswa. Melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini menyelidiki kompetensi kepribadian guru bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Botomuzoi. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa meskipun guru menunjukkan beberapa sifat positif, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, khususnya dalam hal disiplin diri, tanggung jawab, dan menunjukkan kebanggaan terhadap profesi guru. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya pengembangan profesional berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi kepribadian guru, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada keseluruhan pengalaman pendidikan bagi siswa.</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran https://mail.jurnalp4i.com/index.php/educational/article/view/3560PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA S1 TATA BUSANA PKK FT UNM2024-11-30T21:14:02+07:00NURFATHONAH NURFATHONAHst.aisyah@unm.ac.idST. AISYAHst.aisyah@unm.ac.idHAMIDAH SURYANI st.aisyah@unm.ac.id<p>This research is an ex-post facto study. Aimed at determining the influence of industrial practical experience on entrepreneurial interest in PKK FT UNM Undergraduate Fashion Design<strong>.</strong> The population of this study were 152 Fashion Design PKK FT UNM undergraduate students from the 2020 and 2021 intakes. The number of samples was 54 students. The data collection techniques used are observation, documentation and questionnaires. The data analysis techniques used were descriptive analysis and simple regression analysis. The purpose of this study was to determine: (1) Description of industrial practice experience, (2) Description of interest in entrepreneurship, (3) Influence of industrial practice experience on interest in entrepreneurship in Fashion Design PKK FT UNM undergraduate students. The results of the study are: (1) The description of industrial practice experience falls into the low category, with a percentage of 37%, or 20 students. (2) The description of entrepreneurial interest is classified as low, indicated by a percentage of 31%, or 17 students. (3) The influence of industrial practice experience on entrepreneurial interest shows a significant value of 0.000 < 0.05, meaning there is an effect of industrial practice experience on entrepreneurial interest with a contribution of 32.7% and 67.3% is influenced by other factors.</p> <p><strong>ABSTRAK<br /></strong>Penelitian ini adalah penelitian <em>ex-post facto</em>. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman praktik industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa S1 Tata Busana PKK FT UNM. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa S1 Tata busana PKK FT UNM angkatan 2020 dan 2021 sebanyak 152 orang. Jumlah sampel adalah 54 Mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan kuesioner (angket). Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu, analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Gambaran pengalaman praktik industri<strong>, </strong>(2) Gambaran minat berwirausaha, (3) Pengaruh pengalaman praktik industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa S1 Tata Busana PKK FT UNM. Hasil penelitian adalah: (1) Gambaran pengalaman praktik industri termasuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 37% atau sebanyak 20 mahasiswa. (2) Gambaran minat berwirausaha termasuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 31% atau sebanyak 17 mahasiwa. (3) Pengaruh pengalaman praktik industri terhadap minat berwirausaha menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05 artinya ada pengaruh antara pengalaman praktik industri terhadap minat berwirausaha dengan kontribusi sebesar 32.7% dan 67.3% dipengaruhi oleh faktor lain.<em> </em></p>2024-12-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran