PENERAPAN AKSI LINGKUNGAN MELALUI OPTIMALISASI TRIPUSAT BELAJAR GUNA MENINGKATKAN KARAKTER SISWA PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
DOI:
https://doi.org/10.51878/secondary.v2i3.1362Abstract
The principal as a manager has a function to be able to influence, mobilize, empower and develop educational components to create progress for the school they lead. The problems at SMP Negeri 2 Baturraden related to the low environmental care character were overcome by environmental actions by optimizing the learning center consisting of parents, teachers and the community. Stages of School Action Research which include planning, implementation, observation and reflection resulted in significant changes. After optimizing the learning tri-center through environmental action, it resulted in real changes in increasing the caring and cultured character of the environment. Therefore the research hypothesis has been proven. Environmental Action in the form of the BER-6 Movement (Greet, Clap, Shake, Make Friends, Class, Go to School) which was carried out after 30 minutes of class hours was proven to be able to create a clean, beautiful, safe, and comfortable school environment for learning.
ABSTRAK
Kepala sekolah sebagai manajer memiliki fungsi untuk dapat menmpengaruhi, menggerakan, memberdayakan dan mengembangkan komponen-komponen pendidikan untuk menciptakan kemajuan bagi sekolah yang dipimpin. Pemasalahan di SMP Negeri 2 Baturraden berkaitan dengan karakter peduli lingkungan lingkungan yang masih rendah diatasi dengan aksi-aksi lingkungan dengan mengoptimalkan tripusat belajar yang terdiri dari orangtua, guru dan masyarakat. Tahapan Penelitian Tindakan Sekolah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi menghasilkan perubahan yang signifikan. Setelah mengoptimalkan tripusat belajar melalui aksi lingkungan menghasilkan perubahan yang nyata pada peningkatan karakter peduli dan berbudaya lingkungan. Oleh karena itu hipotesis penelitian telah terbukti. Aksi Lingkungan berupa Gerakan BER-6 (Bersapa, Bertepuk, Berjabat, Berteman, Berkelas, Bersekolah ) yang dilaksanakan setelah selasai jam pelajaran selama 30 menit terbukti mampu menciptakan lingkungann sekolah menjadi bersih, indah, aman, dan nyaman untuk belajar.
Downloads
References
Aprilia, Seni, 2007, Manajemen Kelas Untuk menciptakan Iklim Belajar Yang Kondusif. Visindo Media Perkasa, Bandung.
H.S.Lasa, 2008. Manajemen Perpustakaan, Gama Media : Yogyakarta.
Mahubbi, 2012. Pendidikan karakter. Pustaka Ilmu : Yogyakarta.
Mulyasa H.E. 2011. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT Bumi Aksara : Jakarta.
Suryadi. 2011. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah, Sarana Panca karya Nusa : Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
H. Maisyarotul Aini. 2014. Penguasaan Konsep Lingkungan Dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sma Adiwiyata Mandiri Di Kabupaten Mojokerto. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu). Vol 3, No 3